Jumat, 11 Mei 2018

Cerita Anak Tentang Kebersihan, Senang Bersih-Bersih

Meja tamu sungguh berdebu.

Debunya menempel di jari setelah diusap dengan jari.

“Mari kita bersihkan,” kata Ayah.

Ayah mencelupkan kain lap ke dalam ke air.

Ayah, Ibu, dan Mega, melap meja dengan kain basah.

Tak berapa lama, meja  bebas dari debu.

Mainan berceceran di lantai.

“Mari kita rapikan,” kata Mega.

Ibu mengumpulkan mainan yang kotor dan hendak mencucinya.

Ayah membantu Mega memasukkan mainan ke tempatnya.

Mainan sudah dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

Kamar tidur sungguh acak-acakan. Bantal,  guling, dan selimut bertebaran di lantai.

“Mari kita rapikan” kata Ibu.

Ibu melipat selimut.

Maga mengambil bantal dan guling dan meletakannya di tempat tidur.

Ayah merapikan seprai.

Kamar pun menjadi rapih. Nyaman untuk tidur.

Kamar mandi kotor, bau, dan  licin.

“Mari kita bersihkan,” kata Maga.

Maga mengambil sikat.

Ibu menyiapkan cairan pembersih.

Bersama Ayah dan Ibu,  Maga, menyikat kamar mandi.

Kamat mandi menjadi bersih dan tidak licin lagi.

Dapur sungguh acak-acakan. Piring, gelas, wajan, dan panci kotor berantakan, tidak ada tempatnya.

“Mari kita bersihkan dan rapikan,” kata Ibu.

Maga meletakkan gelas dan gelas kotor ke tempat cuci piring.

Ayah mencuci wajan dan panci kotor.

Ibu melap dan menyapu dapur.

Dapur pun menjadi rapih dan bersih.

Kulkas sungguh bau dan kotor.

“Mari kita bersihkah dan rapikan,” kata Maga.

Ibu mengeluarkan sayuran dan buah yang sudah tidak bagus dimakan.

Ayah membuang makanan yang sudah lewat masa kadaluarsanya.

Maga melap kulkas dengan lap kering.

Kulkah bersih siap diisi dengan makanan baru.

Halaman penuh ranting dan daun kering.

“Mari kita bersihkan,” kata Ayah.

Ayah dan Ibu mengambil sapu lidi dan menyapu halaman.

Maga membatu Ibu memasukkan sampah ke tempat sampah.

Kini halaman menjadi bersih.

Mobil sungguh kotor. Beberapa bagiannya dilumuri lumpur.

“Mari kita bersihkan,” kata Ayah.

Ibu menyiapkan selang.

Ayah menyiapkan sabun mobil.

Maga memutar kran agar air mengalir.

Mobil menjadi bersih dan tidak ada lagi lumpur menempel.

Bersih-bersih bersama membuat pekerjaan menjadi lebih mudah,

Lingkungan rumah  bersih.

Tubuh pun menjadi sehat.


Cerita Anak Tentang Kebersihan Senang Bersih-Bersih Ini Bisa Menjadi Inspirasi Bagi Anda Saat Ingin Mengenalkan Anak Pada Pentingnya Kebersihan Rumah Dan Kerjasama. Lebih Seru Jika Anda Mempraktekkannya Langsung Di Waktu Sela.  Hargai Proses Anak  Belajar Bersih-Bersih Bukan Hasilnya.


Senin, 05 Maret 2018

Ini lah cita cita saya ingin menjadi taruna akpol di semarang,

Saya kalau sudah menjadi taruna saya ingin masuk bagian pengawalan Brimob atau patwal BM. Saya dari kecil suka dengan pengawalan,insyaallah cita cita saya tercapai dengan apa yang saya inginkan. 

Bercerminlah pada diri tentang masa lalu dan masa depan, karena diri anda saat ini adalah gambaran di masa silam sedangkan apa yang anda kerjaan saat ini adalah gambaran masa mendatang.”

“Hal terpenting dalam meraih sebuah mimpi bukanlah berhasil atau gagalnya melainkan anda mengambil bagian dalam mewujudkannya.”

“Semua orang memiliki 2 telinga dan 1 mulut, maka sedikitkanlah berbicara dan perbanyaklah mendengarkan nasihat demi nasihati dari orang yang lebih berpengalaman dari diri anda.”

“Hal terpenting dalam kehidupan ini bukanlah kemenangan melainkan seberapa besar perjuangannya.”
“Dalam meraih mimpi besarnya kekuatan yang kamu miliki bukanlah segalanya, karena konsisten dalam mewujudkan mimpi tanpa rasa putus asa adalah segalanya.”

“Berhentilah berpikir tanta bertindak, mulai berpikir disertai dengan tindakan nyata mulai saat ini juga.”
“Selagi kamu bisa melakukannya maka lakukanlah, berhentilah menyuruh seseorang jika kamu mampu, karena pribadi yang mandiri merupakan pribadi yang cenderung lebih mampu mewujudkan mimpinya dari pada pribadi yang manja.”
“Dengan belajar akan melahirkan perubahan, dengan perubahan mendekatkanmu menuju mimpi yang di dambakan.”
“Semua orang itu bodoh, kecuali dia yang mau belajar. Semua orang belajar namun tidak menghasilak perubahan, kecuali orang yang tekun dan bersungguh-sungguh untuk berubah.”